Darmawan Denassa Pendiri Rumah Hijau Denassa

Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD) di Gowa, Sulsel, Indonesia

Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD) di Gowa, Sulsel, Indonesia

RHD. Rumah Hijau Denassa (RHD) didirikan oleh Darmawan Denassa (36 tahun). Denassa menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, Makassar (2002). Pengalaman tak terlupakan dengan tanaman menjadi salah satu bagian penting yang mendorong Denassa mendirikan RHD sebagai kawasan koservasi lingkungan dan tempat belajar bersama.

Denassa sejak kuliah aktif diorganisasi kemahasiswaan, beliau menjabat Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (Deperma) Fakultas Sastra Unhas (1999-2000). Filateli merupakan salah satu kegemarannya, bahkan di organisasi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Cabang Makassar, ia masih menjadi ketua hingga saat ini. “Saya mendapat banyak pengetahuan dengan mengumpulkan benda pos” kata lelaki yang berhasil mengusulkan penerbitan prangko 50 Unhas dan pranko Syech Yusuf di Afrika Selatan ini.

Pada tahun 2005-2006, Denassa menjadi Ketua Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipma) Gowa, organisasi daerah yang menghimpun pelajar dan mahasiswa agar saling bekerjasama dan belajar mengiplementasikan ilmu di bangku pendidikan kepada masyarakat.

Ia lahir di Borongtala 28 Juli 1976, di kampung ini ia juga dibesarkan. Kegemarannya yang lain mengunjungi hutan-hutan kecil di perkampungan dan menyusuri jalan-jalan tanah dengan bekal kamera dan perekam gambar. “Kita harus memiliki dokumentasi tentang kondisi lingkungan kita, juga keadaan tanaman dan satwa” kata Daeng Nassa nama yang akrab disapakan untuknya di keluarga. Disaat-saat kunjungan itu dia selalu memperhatikan dengan seksama pohon-pohon besar yang bisa menghasilkan benih. Edukasi ke warga tentang pentingnya tanaman induk harus terus diintensifkan, tanaman besar akan mengahasilkan buah dan anakan yang bisa menyelematkan mereka dari kepunahan. “Ini harus diupayakan lebih giat lagi dengan melibatkan lebih banyak pihak” jelasnya di RHD dalam sebuah sesi diskusi.

Tahun 2007-2012 Denassa menjadi direktur The Gowa Center (TGC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bertujuan menjadi pusat dokumentasi dan publikasi di Sulawesi-Selatan. TGC sejak berdiri berkantor di RHD, dimana kini menempati Bimbi Room di Balla Rate.

Pengalaman bergabung dan memimpin organisasi sangat bermanfaat bagi Denassa. “Saya belajar manajemen, berkomunikasi, dan banyak hal melalui organisasi. Generasi muda bahkan anak-anak kita sebaiknya sejak dini didorong untuk terlibat dalam kegiatan yang mempertemukan mereka dengan berbagai pihak, seperti organisasi, perhimpunan, kelompok seni, atau wadah lainnya” pesannya.

Denassa sejak tahun 2009 menetap di RHD yang setiap tahun dikunjungi banyak pihak, baik untuk melihat tanaman maupun ikut kegiatan yang dilaksanakan di kawasan seluas satu ha ini. “Saya sering ditanya Anda kerja dimana? Saya jawab di rumah” kisahnya sambil tersenyum.  Ayah dari Fadil Denassa dan Asraf Denassa ini, ternyata masih terus membuat mimpi untuk terus berkarya dan memberikan manfaat pada lebih banyak pihak. “Mimpi selanjutnya membuat sekolah luar biasa dengan metode pendidikan holistik untuk  mendorong perserta didik berperilaku peduli dan mencintai lingkungan, menghargai dan menjaga budayanya, dan berpikir jauh lebih hebat dari generasi yang pernah ada”.

Sebuah mimpi mulia bahkan agung. Kita doakan dimudahkan dan segera terwujud. (*)

There are no comments yet, add one below.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*