Konservasi

RHD. Rumah Hijau Denassa (RHD) kami dirikan dengan tujuan menyelamatkan lahan dan  menanam kembali tanaman langka dan endemik khususnya yang berasal dari Sulawesi.

Konversi lahan dan hutan-hutan kecil di perkampungan menjadi perumahan dan tambang memberi dampak serius pada ekosistem. Telah berkurangnya berbagai jenis tumbuhan dan mulai jarangnya beberapa jenis satwa semakin tampak bagi generasi kami sejak akhir tahun 90-an. Memasuki tahun 2000 kondisinya semakin memprihatinkan dan perkembangan kurang baik terjadi setiap tahun.

Katangka salah satu tanaman yang di tangkarkan di Rumah Hijau Denassa (RHD)

Katangka salah satu tanaman yang di tangkarkan di Rumah Hijau Denassa (RHD)

 

Di RHD tanaman lokal kami tanam kembali, tanaman yang telah ada kami biarkan tetap tumbuh dan berkembang. Usaha ini lebih intensif kami lakukan sejak  tahun 2007 lalu. Tahun 2009 kami  mulai menemukan hasilnya, dengan terlihatnya kembali beberapa satwa yang sebelumnya telah jarang terlihat. Diantara rimbun pohon-pohon yang kami rawat,  merangkak sepasang Cicak terbang di batang Bayur yang terus tumbuh. Tiba-tiba kami dikagetkan dengan kemunculan Katak pohon warna coklat di sela-sela teve. Bernyanyi kembali dua pasang Burung Pote, mereka tanpa malu-malu minum di penampungan air untuk nursery.  Cui-cui dada merah datang memakan bauh-buah Kersen yang ranum. Sering terkejut dengan cicit anak Kutilang yang disuapi induknya, kami selalu kagum pada burung ini yang pandai menyembuyikan sarang. Beragam Kupu-kupu terbang di antara Bunga kiti-kiti. Satwa lain pun bisa ditemukan di RHD tidak terkecuali Biawak, Ular daun, Pipit, dan aneka Cui-cui.

Menyelamatkan tanaman terus kami lakukan melalui biji atau  membawa anakan, disemai dan dirawat di Nursery untuk ditanam di kawasan RHD. Usaha itu terus berlanjut hingga sekarang. Agar berjalan optimal, sejak 2008 kami tidak sebatas merawat dan menanam di RHD, secara rutin kami mulai membagi bibit dengan cuma-cuma, membuka rumah sebagai tempat belajar bersama, mengajak anak-anak usia sekolah habit peduli lingkungan dan mengenalkan budaya leluhurnya. Budaya lelur yang sejatinya penganut yang taat pada keberlanjutan, hanya saja kita generasi saat ini mulai melupakan karena kurangya perantara kisah baik atau mungkin sengaja ditinggalkan.

Pendokumentasian kisah tanaman dari persfektif sosial, ekonomi, dan kultural juga dilakukan agar semakin banyak yang dapat dilibatkan dengan menceritan kembali kisah-kisah luar biasa dari sahabat manusia bernama tanaman dan hewan. Telah banyak yang kami selamatkan dan tanam, tapi ihktiar menyelamatkan tanaman dan hewan belum usai, sebab ternyata ini  baru permulaan. Kami terus dipertemukan dengan dua kenyataan. Pertama perasaan riang saat mengunjungi kampung-kampung dan masih bisa menemukan jenis tanaman baru atau mendapat informasi baru tentang manfaat, kisah, atau sekedar pentunjuk baru tentang tanaman.  Kedua setiap mengunjungi lokasi yang menyisakan hutan-hutan kecil,  di sekitarnya selalu menemukan lahan yang telah hilang, tanaman besar yang telah di tebang, dan tidak jarang terdengar rencana menghilangkan yang masih tersisa.

Ini seperti perlombaan, dan kami belum tahu siapa yang akan menang. Mobil-mobil truk setiap hari melintas di depan RHD mengangkut batang kayu-kayu besar untuk dibawa ke bantilang sebagai bahan bakar batu bata. Setiap melakukan perjalanan menuju kota hampir selalu berpapasan atau berjejer dengan mobil-mobil tongkang berisi material timbunan,  mereka seperti tidak lelah memindahkan tanah dan batu untuk menimbun rawa, kubangan, dan pantai. Kami tidak bisa lagi sendiri atau tetap dengan jumlah dan kekuatan yang sama, harus ada yang terbuka hatinya atau membuka hatinya untuk ikut terlibat.

Sebab kita hanya bagian terkecil dari bumi ini, dan harus tetap yang terkecil dari populasi tumbuhan dan hewan. Satu dari mereka punah akan berpengaruh pada keseimbangan alam dan kehidupan.  Jika terlabat menyadarinya kita akan terseret lebih dekat menuju kepunahan. Kami lakukan ini karena menyelamatkan mereka sesungguhnya menyelamatkan kehidupan manusia. Atau menegakkan kekhalifaan kita. (Darmawan Denassa)

One Comment

  1. Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul ” KONSERVASI ” .
    Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Indonesia by Universitas Gunadarma

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*