RHD. Markisa berbuah ungu (Passiflora edulis) dalam bahasa lokal dinamakan Tembang-tembang (Makassar) diolah menjadi sirup dan dodol. Sirup markisa salah satu ikon oleh-oleh dari Makassar sejak lama. Industri pengolahan sirup memperoleh bahan baku terbanyak dari Malakaji dan Malino dua wilayah yang terletak di dataran tinggi Kabupaten Gowa. Saat ini markisa ungu sudah lebih mudah ditemui di seluruh wilayah Sulsel dengan adanya markisa ungu dataran rendah.
Dengan perawatan yang baik, Markisa ungu dataran rendah dapat berbuah sepanjang tahun. Seperti halnya di Rumah Hijau Denassa (RHD) markisa ungu yang ditanam sejak 2007 lalu setiap tahun menghasilkan buah. Perawatannya cukup sederhana dengan menyiram setiap hari diluar musim hujan dan diberi pupuk organik sekali sebulan.
Pembiakan markisa ungu dapat dilakukan melalui biji dan stek. Biji disemai dengan menaburkannya ketanah lazimnya akan berkecambah dalam sepekan hingga sepuluh hari, sedangkan bagian pucuk dengan jumlah daun tiha hingga empat lembar dapat dijadikan sebagai entris untuk pembiakan. Selain pucuk bagian dibawah pucuk pun dapat tumbuh. Pengembangan dengan stek dapat membantu pohon lebih cepat berbuah.
Bunga markisa ungu memiliki kemiripan dengan bunga markisa jenis lain seperti baji, kuning, dan lainnya. Berbunga tunggal dengan warna putih bercampur ungu yang terletak dibawa putik. Bunga merupakan lambang provinsi Sulawesi-Selatan (Denassa)