RHD. Balla Rate (bahasa Makassar) berarti rumah atas atau rumah panggung. Rumah jenis ini merupakan rumah tradisional yang umumnya digunakan oleh masyarakat Sulawesi-Selatan pada masa lalu. Hingga saat ini masih terdapat banyak Balla Rate, meskipun tidak sebanyak dulu. Ketahanan bahan rumah menjadi alasan Balla Rate dibongkar atau ditinggalkan. Langka dan mahalnya kayu alasan lain mengapa warga lebih memilih membangun rumah berbahan semen dan bata lazim disebut Balla Rawa (rumah bawa), praktis dan model juga menjadi dalih lain Balla Rate telah jarang dibangun.
Namun tidak dalam kawasan Rumah Hijau Denassa (RHD), dimana pada Oktober 2010 Balla Rate pertama dibangun. Bangunan yang akan dijadikan kantor, perpustakaan, dan ruang pertemuan ini berbahan utama kayu seperti layaknya balla rate lainnya. Kayu Kumia dan Kelapa sebagai bahan utama, dibangun di bagian depan Balla Rawa berdampingan dengan pohon Asam (Tamarin indicus), Aren (Arenga pinnata), Bayur (Pterospermum javanicum), dan rumpun Bambu (Bambusa arundinacea).
Balla Rate saat ini difungsikan sebagai kantor The Gowa Center (TGC), Perpustakaan Denassa, ruang pertemuan, dan Kafe Leko. Hingga saat telah beberapa kegiatan berlangsung di Balla Rate diawali dengan diskusi tematik yang membahas peran pemuda dalam pendidikan, musyawarah Hipma Gowa Koordinatorat Bontonompo (26/12/2010) hingga pelaksanaan Partnert Progress Review (PPR) II program Pendidikan Partisipatif (16/7/2011).
Balla Rate di RHD bisa digunakan siapa saja dengan lebih dahulu menghubungi pada pengelola. Silahkan kontak kami. (Denassa)