RHD. Timun, Ketimun, atau Mentimun (Cucumis sativus L.) secara lokal dikenal dengan nama Bonte (Makassar dan Bugis) tergolong tanaman cucurbitaceae (labu-labuan). Timun salah satu tanaman yang telah ditanam di kebun Rumah Hijau Denassa (RHD) sejak tahun 2008 silam. Menyapi benih telah menjadi kebiasaan warga sekitar RHD dalam bertanam timun sejak puluhan tahun silam.
RHD sejak 2008 hingga Juni 2014 menpraktikkan kebiasaan warga dalam membibit tanaman ini yakni diawali dengan merendam benih antara lima hingga 12 jam dalam air, kemudian menaburnya dalam selembar batang pisang yang telah dihilangkan bagian dalamnya, kemudian menaburinya dengan tanah bercampur rumen sapi dan sedikit pasir. Dari pengalaman melakukan cara ini benih yang ditabur tidak pernah tumbuh 90 persen, biasanya hanya sampai 70 persen, bahkan terakhir tidak ada yang tumbuh (Juni 2014).

Awal September 2014 kami coba membenih dengan mengganti wadah berbentuk nampan yang telah dilubangi bagian bawahnya, kemudian diisi dengan media tanam yang tetap sama dengan cara pertama. Benih kami rendam hanya dua jam lalu kami tabur pada wadah dan menutupinya dengan media sama. Pada bagian atas ini taburan media tanam hanya sebatas menutupi benih, karena wadah telah diisi media tanam hingga hampir penuh. Wadah kemudian disiram air kemudian ditutupi dengan kertas koran dan disimpan hingga dua hari.
Pada hari kedua benih kami siram kembali dengan terlebiih dahulu membuka kertas koran dan menutup kembali setelah cukup basah. Saat itu telah terlihat kecambah pada benih. Penutup kami buka dan tidak digunakan lagi setelah benih tiga hari.
Dari pengalaman ini, benih berhasil menumbuhkan hingga 95 persen. Cara ini kami uji coba pada benih lain seperti tomat, labu, dan paria hasilnya juga lebih baik dari cara yang kami praktikkan sebelumnya. (*)