RHD. Penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tahun 2017 dari 12 negara akan kembali berkunjung ke Rumah Hijau Denassa (RHD) mulai Sabtu 08 Juli 2017. Mereka akan mengikuti serangkaian kegiatan literasi budaya dan lingkungan hidup antara lain belajar lagu tradisional Makassar, permainan tradisional, dan budaya tanam pohon. Kunjungan ini merupakan kunjungan tahun ke lima dimana setiap tahun diikuti peserta dan asal negara yang berbeda. Tahun ini semua peserta akan menuliskan dua paragraf insipartif yang menggambarkan kunjungan mereka ke RHD. Testimoni ini untuk mendorong gerakan literasi yang sedang digalakkan pemerintah RI. Sebagaimana yang kita ketahui bersama sejak tahun 2016 RHD menjadi salah satu Kampung Literasi di Indonesia atas dukungan Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Program BSBI merupakan kegiatan yang dilaksanakan Kementrian Luar Negeri Indonesia yang telah dilaksanakan sejak 2003 sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam meningkatkan kerja sama dalam bidang sosial budaya antar negara di dunia. Peserta belajar tentang keragaman budaya Indonesia, untuk jangka panjang menjadi sarana kerja sama dalam bidang budaya dan diplomasi antarnegara peserta. Para penerima beasiswa akan menjadi sahabat Indonesia ketika kembali ke negara masing-masing.
Sejak 2012 silam puluhan peserta telah mengikuti berbagai kegiatan budaya, tradisi, dan lingkungan di RHD seperti menenun, mengayam, membuat makanan tradisional, membuat alat musik tradisional, diskusi warga, berkemah, dan menjelajah. Komunikasi dengan para alumni BSBI terus terjalin, bahkan mereka ikut mempromosikan Rumah Hijau Denassa serta usaha yang dilakukan di luar negeri.
Untuk tahun ini 12 pemuda dari 12 negara sahabat yang akan belajar berasal dari Singapura, Turkey, Vietnam, Malaysia, Tajikistan, Rusia, Moldova, Serbia, Spayol, New Caledonia, Kiribati, dan Papua. Mereka akan belajar perilaku masyarakat Bugis-Makassar memuliakan lingkungan, budaya baca tulis, serta semangat anak-anak Makassar melalui lagu dan permainan tradisional. “Kegiatan rutin kunjungan seperti tanam pohon, berbagi kisah, membuat makanan tradisional, dan interaksi dengan warga juga akan tetap kita laksanakan dalam kunjungan ini” ungkap Darmawan Denassa, pendiri RHD■