Pemuda Tiga Negara Membibit Tanaman Lokal di RHD

Pemuda dari Tiga Negara Membenih Tumbuhan Lokal di Rumah Hijau Denassa (23.1.2016)
Pemuda dari Tiga Negara Membenih Tumbuhan Lokal di Rumah Hijau Denassa (23.1.2016)

RHD. Tiga anggota AIESEC dari Jerman, Srilangka, dan China mengunjungi Rumah Hijau Denassa (RHD) pada 19-23 Januari 2015. Mereka mengikuti beberapa kegiatan seperti Outing Class, membuat kue tradisional, dan membibit.

Pemuda dari Tiga Negara Membenih Tumbuhan Lokal di Rumah Hijau Denassa (23.1.2016)
Pemuda dari Tiga Negara Membenih Tumbuhan Lokal di Rumah Hijau Denassa (23.1.2016)

Sabtu, 23/1 Praveeni Senanayake dari Srilangka, Anna Lena Gerdes dari Jerman, dan Zheng Yu Jing dari China bersama pendamping dari Makassar membibit beberapa tumbuhan lokal Sulawesi seperti Bitti, Uru, Bayur, dan lainnya. Kegiatan ini berlangsung di halaman depan RHD bersama Darmawan Denassa, pendiri dan pemilik kawasan konservasi dan tempat belajar bersama yang didirikan secara swadaya ini.

Diawali menyiapkan perlengkapan, wadah, dan cara mencampur media tanam. “Kami ajarkan pula cara memindahkan benih yang tumbuh secara alami agar dapat tumbuh optimal” Darmawan Denassa.
Semua peserta kemudian terlibat aktif dalam proses dengan cukup antusias. “Denassa, apa campuran media tanam yang digunakan?” tanya Praveeni dari Srilangka dalam bahasa Inggris. Tanah humus, pupuk kandang, dan sekam jelas Denassa.

Dalam sesi ini Denassa juga menjelaskan wadah yang digunakan merupakan benda pakai ulang dari sisa gelas air mineral. “Jika benda seperti ini tidak dimanfaatkan dan tinggal di tanah akan mencemari kemurnian tanah, jika dibakar akan berdampak buruk pada udara dan ozon” jelas Denassa.

Ketiga peserta sedang mengikuti projek Green Generation, yang bertujuan memperkenalkan kultur warga Sulsel dan Sulbar, khususnya yang berdampak positif pada keberlanjutan dan lingkungan hidup.

AIESEC sendiri merupakan organisasi nirlaba yang dikelola oleh pemuda pada 125 negera di dunia. Bertujuan memediasi pemuda saling berkomunikasi dan saling mendukung untuk proses belajar berbagai hal termasuk kepemimpinan dan saling memahami budaya. Setelah sepekan tinggal di RHD mereka melanjutkan perjalanan ke Bantaeng. (*)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *