Ryandi Try Wibawa1)
Rabu pagi 05 September 2018 sekitar pukul 07.20 Wib, saya dipertemukan oleh Allah SWT, dengan seseorang yang baru. Kejadian itu tepatnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lingkaran, yang beralamat di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara beliau adalah Darmawan Denassa, lebih akrab disapa Denassa. Dia pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD) di Gowa, Sulawesi-Selatan. Waw, dalam hati ini, itu jauh sekali.
* * *
Kesan pertama melihatnya, saya bertanya tanya dalam hati “ini siapa?”
Pagi itu saya sedang ingin menemui Bang Irwan (biasa saya memanggil dengan sapaan itu), untuk memastikan beberapa persiapan dalam acara Hari Aksara Internasional (HAI) yang akan berlangsung di Lubuk Pakam 06-09 September 2018 ini. Tapi Bang Irwan belum bangun. Saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepada seseorang yang sedang duduk di teras.
“Bang, lihat Bang Irwan?”
“Mungkin masih tidur” jawabnya (sambil tersenyum bahagia).
Terlihat setumpuk buah rambutan merah ranum dan pohon Bera-Bera2) disampingnya. Saya pun bertanya dalam hati, siapa seseorang ini???
Beberapa saat kemudian, Bang Irwan terbangun dan keluar menemui kami di teras depan rumahnya. O iya, sebelum lupa, Bang Irwan adalah pimpinan PKBM Lingkaran. Nah, kami pun diperkenalkan pada saat itu.
“Andi, ini Bang Denassa, beliau dari Makassar, pemilik RUMAH HIJAU DENASSA” kata Bang Irwan. Masya Allah, jauh sekali tempatnya, dalam hati ini.
“Denassa” ia memperkenalkan namanya.
“Andi Bang” saya menjawab.
Setelah beberapa saat, saya pun pamit untuk melanjutkan aktifitas di Madrasah Nahdhatul Muslimin, tempat saya berbagi pengalaman dengan anak-anak, hehe. Namun sebelum saya beranjak, Bang Denassa bertanya “Andi kerja damana?”
“Disini Bang, di madrasah” saya menjawab.
“Ngajar? Kelas berapa?” tanya Bang Denassa lagi.
“Hari ini saya masuk di MTs Bang” jawab saya, beliau bertanya lagi “Ada berapa jenjang pendidikan disitu?”
“Ada dua jenjang bang, MI dan MTs” jawab saya.
“Wahh, boleh saya ikut Andi ke Madrasah?” kata Bang Denassa. “Boleh” saya bilang.
Sesampainya di madrasah Bang Denassa langsung bergabung bersama jama’ah shalat Dhuha, yang rutin dilaksanakan di madrasah Nahdhatul Muslimin tiap pukul 07.45 pagi.
Selesai sunnah Dhuha, saya pun mengajak Bang Denassa untuk menemui kepala Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiya Nahdhatul Muslimin, Ustad Nurman, beliau juga yang merintis madrasah ini sejak tahun 1989 silam. Keduanya pun saling berkomunikasi. Setelah itu, ustad Nurman meminta kapada siswa-siswi untuk berkumpul di mushollah, untuk menyambut tamu dari Makassar sekaligus mendengar beberapa informasi dari Bang Denassa.
Bang Denassa menyampaikan kepada siswa-siswi bahwa besok hari Kamis, 6 September 2018 akan melakukan Outing Class dari pukul 08.00 s.d. 09.00 pagi. Para siswa pun diminta untuk membawa beberapa perlengkapan seperti: karung, buku, pulpen, dan membawa makanan sehat dari rumah yang berasal dari gunung dan dari laut. Para siswa pun senang mendengarnya.
* * *
Kamis pagi (06/09/2018), hari kedua Bang Denassa ada di Denai Lama, beliau kembali hadir di madrasah kami. Kedatangannya kali ini untuk melakukan Outing Class Rumah Hijau Denassa bersama seluruh siswa Nahdhatul Muslimin yang berjumlah lebih 400 orang.
Walaupun pagi ini diguyur hujan, semangat kami tetap 100%. Saya pribadi menyadari bahwa rezeki bertemu orang besar seperti ini, itu sangat langka. Saya dan guru guru lain menyebar membantu serta melihat metode yang dilakukan Bang Denassa bersama anak anak. Diantaranya melakukan gerakan sambil bernyanyi “Marina”, saya agak lupa lagunya. Alhamdulillah, anak-anak senang.
Disana Bang Denassa menerapkan beberapa metode, yang tujuannya antara lain merangsang daya tangkap anak terhadap apa yang mereka lihat dan dengar kemudian mereka lakukan, kami sebutnya kinestetik. Anak anak memang lebih suka melakukan apa yang mereka lihat, daripada apa yang mereka dengar. Bahkan orang dewasa juga, hehe. Makanya Allah katakan dalam Al-Qur’an bahwasanya Rasulullah adalah suri tauladan yang baik, karena beliau langsung contohkan, bukan banyak bicara.
Dari pertemuan dua hari ini, dari kebersamaan dua hari ini bersama Bang Denassa, alhamdulillah banyak ilmu dan pengetahuan yang saya terima dari Bang Denassa. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam diri ini, dalam memahami dunia anak, masih perlu banyak mengeksplor keadaan alam sekitar yang ternyata begitu kaya akan pelajaran yang terkandung didalamnya. Inilah ayat-ayat Allah yang terpampang jelas di alam semesta, yang hanya didapatkan bagi mereka yang mau berfikir.
Bang Denassa mengajak melihat hal-hal yang sederhana namun menjadi barang langka saat ini dikalangan generasi muslim. Seperti tertib, disiplin, percaya terhadap anak, peduli, berbagi, budaya sabar dengan mengantri. Semoga ini menjadi barokah dan bermanfaat, Amin
Alhamdulillah, hari ini saya sudah menulis Bang Denassa, saya sudah memulainya sekarang, dan Insya Allah akan saya lanjutkan. Semoga Allah meridhoi tulisan singkat ini dan berkah, Amin ya Robb■
Denai Lama, 06 Seprember 2018
Catatan Kaki:
1) Ryandi Try Wibawa, akrab disapa Andi, salah seorang penggiat di Komunitas Lingkaran, mengajar di Madrasyah Ibtidaiyah dan Tzanawiyah Nahdatul Muslimin, Denai Lama, Pantai Labu, Deli Serdang, Sumut.
2) Salah satu tanaman jenis kayu yang sudah mulai langka di Denai Lama.