RHD. Taman Margasatwa (TM) Ko’mara merupakan kawasan konservasi yang terletak di dua kabupaten di Sulawesi-Selatan masing-masing Takalar dan Gowa. TM Ko’mara berdampingan dengan Taman Buru (TB) Ko’mara yang juga barada dalam dua wilayah kabupaten yakni Takalar dan Jeneponto.
Salah satu jenis endemik di TM Ko’mara yakni Srigunting sulawesi atau Sulawesi drongo dengan nama latin Dicrurus montanus. Burung Srigunting Sulawesi merupakan satu dari dua jenis srigunting yang telah diidentifikasi di di Indonesia. Di Sulawesi sendiri terdapat beberapa jenis burung Srigunting.
Srigunting Sulawesi pada tahun 1970-an masih dapat ditemukan di dataran rendah, ketika masih terdapat spot hutan-hutan dan jejeran pohon besar. Ketika itu burung Kepodang, Kakatua Sulawesi (Sulphurea sulphurea), dll masih bisa ditemukan. Sejak tahun 1990-an kepodang sudah mulai migrasi ke dataran tinggi yang masih memiliki hutan dan pohon besar. Sedangkan Kakatua Sulawesi telah lebih dahulu menghilang.
Srigunting secara lokal dikenal dengan nama Cibang (Makassar), burung pekicau hidup sendiri dan berkelompok membuat sarang di rimbun dahan pohon. Ancaman yang dihadapi habit burung ini yakni berkurangnya kawasan hutan, pohon tinggi, dan gangguan manusia. Beberapa waktu terakhir srigunting salah satu jenis yang semakin banyak diperdagangkan sehingga berdampak pada populasinya di alam. Peran kita bersama untuk mengedukasi lebih banyak pihak yang peduli dengan memberi ruang yang layak bagi aneka satwa agar mereka bisa berkembang biak dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari penjaga keseimbangan kosmologi. (Darmawan Denassa)