RHD. Kelas komunitas diperkenalkan jenis daun, sesi belajar ini didampingi langssung Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD). Diawali dengan perkiraan lapuknya daun di tanah “Ada yang tahu berapa lama kira-kira daun akan hancur jika jatuh ke tanah?” tanya Denassa pada kelompok yang hadir di Pelataran Karannuang pagi (01/06/2021) ini. Tiga orang peserta kelas komunitas saling bertatapan. Daun akan hancur di tanah secara alami sekitar enam bulan, tapi tergantung jenis daun yang dipengaruhi lebar dan ketebalannya. Denassa kemudian mengajak mereka mengambil daun yang berbeda yang jatuh diarea pelataran.
Peserta kemudian diminta mengamati lalu membandingkan apakah daun-daun yang mereka pegang sama atau ada perbedaannya, mulai dari lebar dan tebalnya. Denassa kemudian memperlihatkan bawah daun itu memiliki penyangga sebagaimana tulang pada manusia agar kuat. Dalam proses pelapukan besarnya tulang ikut mempengaruhi. “Ini perkenalan awal, kita ajak mereka untuk tertarik mengamati, jika ada berminat karena proses awal ini untuk bidang ini, tentu kita harap akan memperdalam pengetahuannya, atau kelak jika ‘terpaksa’ belajar karena wajib mengikuti mata pelajarannya di sekolah, maka perkenalan ini akan mereka kembangkan” pesan Denassa. Proses dan metode belajar seperti ini menjadi salah satu strategi Denassa dalam menanamkan minat pada ilmu pengatuhuan ke Kelas Komunitas, yang beliau sebut dalam Menanam Kenangan. Dengan suasana dan metode belajar yang dikembangkan peserta diajak belajar sambil bermain untuk mendorong pengetahuan awal (dasar), pola interaksi, dan kegembiraan pada peserta.
Proses Belajar Dibuka Kembali
Proses belajar Kelas Komunitas dibuka kembali secara terbatas baik jumlah dan periodenya pada tahun 2021 ini. Tahap awal telah diuji coba pada Januari hingga Maret dengan tema literasi baca tulis menggunakan buku donasi Pizza Hut berbagi tahun 2020 lalu. Untuk Mei ini direncanakan berlangsung hingga akhir Juni, dengan tema lebih beragam karena memasukkan pengamatan, interaksi, dan jelajah. Peserta diwajibkan menggunakan masker, pembiasaan cuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak. Jumlah setiap kelompok dibatasi menjadi tiga hingga sembilan orang sesuai kegiatan dan tema ajarnya■